Karawang Intalasiberita.com-Kegiatan Digital Branding bagi pelaku UMKM digelar di Desa Karangsinom, Kecamatan Tirtamulya, pada Kamis (11/12/2025). Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman, pengetahuan, serta kapasitas pelaku UMKM melalui pendidikan dan pelatihan guna mendorong lahirnya wirausaha desa yang mandiri dan berdaya saing.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang, H. Dindin Rachmadhy, S.Sos., M.M., menyampaikan bahwa agenda ini juga dirangkaikan dengan penyerahan alat bantu bagi wirausaha baru.
“Alat yang diserahkan terdiri dari perangkat digital branding, digital marketing, serta peralatan bagi desainer grafis. Pelatihan sudah kita laksanakan sebelumnya, dan hari ini merupakan tahap penyerahan alat,” ujarnya.
Dindin menegaskan bahwa bantuan tersebut tidak berhenti pada penyerahan semata. Para peserta akan mendapatkan pendampingan dan inkubasi usaha dari tim Masyarakat Asia selama tiga bulan atau lebih, sesuai kebutuhan.
“Kami berharap 75 peserta tetap bergabung dalam komunitas agar perkembangan usaha, proses inkubasi, dan inovasi di sektor digital branding, digital marketing, serta desain grafis dapat terus dipantau,” katanya.Ia menjelaskan bahwa tren mode, makanan, hingga fesyen terus berkembang mengikuti dinamika global. Karena itu, pelaku UMKM di Kecamatan Tirtamulya diharapkan dapat beradaptasi agar tidak tertinggal.
“Dengan adanya grup komunitas ini, teman-teman UMKM tidak akan ketinggalan zaman dan dapat memenuhi kebutuhan serta selera konsumen,” tambahnya.
Dindin juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari delapan kelas pelatihan berbeda yang telah digelar sebelumnya, mencakup segmen karang taruna, kelompok pekerja las, hingga penyandang disabilitas dari tiga kecamatan: Cikampek, Tirtamulya, dan Jatisari.
Menurutnya, pembentukan wirausaha baru menjadi salah satu strategi pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran terbuka di Karawang.
“Kami ingin menanamkan pemahaman bahwa para pelaku UMKM bukan lagi pengangguran. Selama ini, sebagian masyarakat menganggap bekerja itu hanya jadi PNS, petani, atau karyawan. Padahal, UMKM adalah pekerjaan formal, bagian dari budaya wiraswasta yang menghasilkan pendapatan dari usaha sendiri,” jelasnya.Dindin menegaskan bahwa pelaku UMKM adalah pekerja mandiri yang mengelola usaha untuk dirinya sendiri, bahkan berpotensi menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
“Ini yang harus terus disampaikan oleh KPS saat melakukan pendampingan. Banyak pelaku UMKM yang masih merasa seolah tidak bekerja, padahal mereka adalah pekerja wiraswasta,” ucapnya.(Kry)



Lintas Indonesia
Taktis.web.id
Zonix.web.id
Pojok Media
Politikanews
Gepani.web.id
Borneonews.web.id
Kalbarsatu.web.id
Karawang Bergerak
Bukafakta.web.id
Radarkita.web.id
Inspirasi.web.id
Indeka.web.id
Kampara.web.id
Linkbisnis.co.id
Expose.web.id
Suarakotasiber
RIzki Suarana